Selamat Datang My Friend..

Selasa, 29 Mei 2012

CERITA

Lika-Liku Anak Sekolahan

Dengan sekuat tenaga, aku Firnira Dewanta anak kelas 2 SMK "Padamu Negeri" Jakarta Pusat, berlari dari pintu gerbang sekolah sampai depan pintu kelasku. Tapi Ehh, ternyata aku kalah cepat dengan pak Yeri guru matematika di Sekolahku, umurnya sekitar 40 Tahunan lahh. Ia adalah salah satu guru terngeri, tergalak, terseram, pokoknya serba "ter" dehh. Tidak ada satu muridpun yang berani menentang perkataannya. Dan sialnya, aku harus telat dan berhadapan denganya esok ini, huhh.Dengan mngangkat tinggi kumisnya yang lebat, Ia bertanya dengan nada tinggi, "Kenapa kamu terlambat ? Kamu sudah terlambat 15 menit !". Keringay yang belum kering sebab aku berlari tadi menjadi lebih basah karena tatapan sadis Pak Yeri, aku pun mencoba mengankat bibirku dan menjawab, 'E...Emm.. Anu pak, emm sepeda saya rantainya putus". "Sekarang kamu lari keliling lapangan sebanyak 5 kali, setelah itu kamu berdiri di depan kelas selama 15 menit !". Sambar Pak Yeri, sambil menurunkan kumisnya yang lebat, Seketika aku menjawabnya dengan lesu, "Yaa, Pak". Sambil bergumam, aku jalani hukuman tersebut, "Sungguh sial aku hari ini, aku garus mendorong sepeda, mencari bengkel, lari ke Sekolah, bertemu guru paling killer, dan sekrang dihukum pula, sungguh nelangsa nasibku".

Tett...Tett...Tett... Bel istirahat pun berbunyi, Aku dan Clara, teman sekelaskusekaligus temandekatku segera menyerbu kantin yang dipenuhi manusia-manusia yang kelaparan. Aku yang sedari tadi sudah dehidrasi, segera memesan es jeruk dan mie instan, begitu pula dengan Clara.
"Ehh, gimana tuhh rasanya dilirik sama Pak Yeri ? Pasti menggoda iman yaa ? Hihihi". Sahut Clara sambil meringis.
"Wow, rasanya istimewa banget, nihh rasanya jari kakiku jadi jempol semua, huhh". Jawabku sambil memegang sepatuku".
"Hehehe, yaa udahh makan dulu sana". Kata Clara.
"wwookkeeyyy,, tencepp". Jawabku bersemangat.
Tak terasa aku sudah habis 3 gelas es jeruk, saking dehidrasinya tubuh mungilku ini.
"Yaa ampun, itu perut apa tangki sihh ? kok habis minum segitu banyaknya !". Kata Clara
"Hahaha, maklum bray, isi ulang tenaga nihh". 

Waktu yang di tunggu-tunggu anak-anak sekolah pun telah tiba, yappss betul, itu adalah jam pulang sekolah.
"Hayy tante, aku pulangnya ya, soalnya motor antikku kan lagi di infus di bengkel, lagian rumah kita kan satu arah". Rayuku kepada Clara
"Iyaa boleh sayang, sini-sini duduk sama tante !. Goda Clara
"Ihhhh, tante manis dehh". Kataku
 "Yyeee, genitnya ! Udah ayoo pulang !". Sewot Clara
"Ssiaapp ngegas tante, lanjutt !". Sahutku
Tiba-tiba di pertigaan dekat rumahku, si Clara ngerem mendadak. Otomatis aku yang dari tadi mbonceng sambil sms'an pun syok dengan kejadian tersebut.
"Astagfirullah, nyantae dikit napa tan ?". Kataku, manyun
Ehh, dengan tampang sok cool, seorang cowok turun dari motor Ninjanya dan langsung menyambar kami yang dari tadi hanya bisa mlongo.
"Mbak, kalau pakai motor tuhh liat kanan kiri dulu, jangan asal ngegas aja, inika pertigaan bukan jalan satu arah". Omel cowok tersebut tetap dengan ekspresi sok cool.
"E...Emm... Maaf mas, saya tadi kurang hati-hati, saya yang ceroboh, maaf yaa". Pinta Clara
"Ehh, mas jangan asal marah-marahin orang dong, emangnya mas tadi tuhh nggak ngebut apa ? Yang salah tuhh bukan cuma Clara, tapi kamu juha, huhh". Labrakku emosi
"Woyy, loe tuhh siapa sihh, kamu tuhh kan cuma mbonceng udah dehh diem aja, aku nggak ngomong sama kamu". Jawab cowok itu sambil menunjuk-nunjuk ke arahku
"Udah dehh, jangan berantem masalah beginian, kaya anak kecil aja, maaf mas aku yang salah kok, dan kamu Firnira nggak usah emosi lahh ?". Lerai Clara 
Tanpa banyak omong, si cowok tadi tiba-tiba pergi tanpa menjawab permintaan maaf Clara. Emang rese tuhh cowok.
"Kamu nggak papa Ra ?". Tanyaku
"Ganteng banget, wow". Kata Clara lirih
"Aappaaa ? di omelin habis-habisan kok malah jadi terpesona ama cowok nggak jelas and sok cool itu !". Sambarku sewot, sambil mencubit tangan Clara
"Aauuwww, sakit tau', emang dia ganteng kok, guhh". Jawab Clara sinis
"Apaan sihh, udah-udah anterin aku pulang !". Perintahku
"Iyaa dehh, ayoo". Jawab Clara


Keesokan harinya, Firnira berangkat sekolah masih nebeng si Clara, karena motornya masih di bengkel. Dan Ia tidak harus dihukum karena terlambat lagi. Setengah dilaksanakannya pembelajaran IPA oleh Bapak Surya, tiba-tiba Ibu Sarah (Guru BP di sekolahku) masuk dengan seorang cowok yang setelah ku perhatikan dengan seksama, ternyata dia adalah cowok sok cool yang mengomeli Clara kemarin.
Segera aku menyenggol Clara, "Ehhh, itu kan........".
"Cowok yang ganteng and keren itu, wow". Potong Clara
"Ihh, amit-amit dehh, kenapa coba dia kesini ? Ngrusak pemandangan aja, huhh". Sahutku
"Alhamdullilah, dapet vitamin tambahan dehh, pagi-pagi gini udah memandang malaikat". Kata Clara mencueki Firnira
"Yahhh, kumat nih anak". Sambarku sambil menempelkan telapak tanganku ke jidat Clara
"Anak-anak, minta perhatiannya sebentar, kita akan ketambahan satu keluarga baru. Ia adalah pindahan dari Yogyakarta, ayo perkenalkan diri !". Sambut Bu Sarah dengan berwibawa
"Perkenalkan, nama saya Reyza Pandu Wiryo, saya pindahan dari Yogyakarta, salam kenal". Kata cowok itu dengan ekspresi datar
'Reyza, sekarang kamu duduk dibangku yang kosong !". Perintah Pak Surya
"Oke, selamat belajar anak-anak. Terimakasih". Tutup Bu Sarah
"Reyza pun duduk di sebelah Laura, temen sekelasku. Dan Pak Surya pun segera melanjutkan materi tentang "limbah" yang diterangkannya sebelum Reyza datang.

bersambung............ hehehe



Selasa, 15 Mei 2012

PUISI

TEMAN

Teman...
Adalah untaian abjad yang sangat bermakna
Tak peduli orang lain memandangmu seperti apa
Tapi dirimu tetap menjadi bunga teratai di tanahku yang tandus
Berada di dekatmu dapat menjadi obat atas goresan luka dihatiku
Karena engkaulah sumber dari kehidupanku
Teman...
Kaulah yang memberikan warna di setiap langkahku
Tanpamu aku tak akan bisa berdiri sendiri
Semua yang kau berikan
Adalah butiran benih kebahagiaan dilahanku yang kosong
Dirimu akan selalu abadi
Dalam setiap denyutan nadi dan hembusan nafasku
Karena bersamamu adalah tetesan energi
Yang memberikan sinyal kehidupan untuk raga ini



#no one can replace you in my heart..

Selasa, 08 Mei 2012

Perlukah Siswa Membawa Handphone ke Sekolah?

 

Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini, Handphone sudah bukan merupakan barang mewah lagi, hampir semua orang di berbagai belahan dunia memilikinya, baik itu yang kaya maupun yang miskin, dari penjual koran hingga pejabat pemerintahan, orang-orang di desa maupun di kota, petani maupun polisi, serta guru maupun siswa hampir semuanya memiliki barang ini. Keberadaan alat tersebut sangat dirasakan manfaatnya dan telah menyebabkan kemajuan yang sangat pesat dalam bidang komunikasi, melalui Handphone kita bisa dengan mudah berkomunikasi dengan teman-teman, keluarga, maupun guru dengan siswa ataupun sebaliknya. Di lingkungan masyarakat, benda tersebut bukan lagi merupakan barang yang eksklusif, melainkan sesuatu yang sudah sangat biasa.

Penggunaan Handphone dalam dunia pendidikan sampai sekarang masih terus mengundang pro dan kontra, baik itu dari kalangan pelajar, guru maupun pejabat pemerintahan. Sepertinya Handphone hanya berguna untuk menelepon, menyampaikan dan menerima SMS, mendengarkan musik, menonton tayangan audiovisual dan game, tak ada manfaat yang berarti dalam dunia pendidikan sehingga harus dilarang untuk dibawa dan dipergunakan siswa di lingkungan sekolah. Namun ketika ada larangan membawa Handphone ke sekolah, menjadi suatu hal yang ganjil, karena usia siswa SMA merupakan masa kritis yang mampu membawa anak pada sikap kritis terhadap dirinya dan lingkungannya (termasuk terhadap produk teknologi), dan masyarakat sudah bisa menerima kehadiran teknologi tersebut.

Lantas apakah sudah tepat kebijakan yang dibuat selama ini bahwa para siswa dilarang membawa HP sementara para guru bisa dengan bebas ber-HP ria bahkan di saat proses pembelajaran sedang berlangsung? Tidak adakah jalan lain untuk menjadikan produk teknologi HP sebagai sarana pembelajaran di sekolah kita? Bukankah sangat tidak wajar jika para guru melarang siswa-siswinya menggunakan Handphone di sekolah dengan alasan dapat mengganggu proses belajar-mengajar sementara dia sendiri terkadang tanpa rasa bersalah menerima telepon atau SMS ketika sedang menjelaskan pelajaran di kelas yang justru hal itulah yang akan sangat mengganggu proses pembelajaran karena aktifitas belajar-mengajar dalam satu kelas tersebut akan terhenti? Jika seperti ini, bagaimana kita bisa memperkenalkan kegunaan teknologi yang benar terhadap siswa, tanpa memberikan contoh yang baik.
Dunia pendidikan kita kian jauh dari realitas masyarakat, di satu sisi berambisi untuk menguasai kemajuan teknologi namun di sisi lain justru menghambat interaksi siswa dengan produk teknologi. Kehadiran Handphone merupakan bagian yang tak terelakkan dalam kehidupan siswa, sehingga perlu disikapi secara bijaksana, supaya tidak menimbulkan kesan bahwa sekolah anti dan tidak mampu mengadaptasi kemajuan teknologi. Pengenalan etika berkomunikasi dengan mempergunakan HP merupakan hal yang vital untuk dilakukan, kapan HP harus Off dan kapan harus On.

Sebagian besar sekolah juga melarang siswanya membawa HP dengan alasan untuk menghindari peredaran video-video porno apalagi pelakunya menyangkut siswa-siswi dari sekolah tersebut sehingga dapat merusak nama baik sekolah. Tapi apakah dengan melarang siswa membawa Handphone, dapat menjamin bahwa hal-hal seperti itu tidak akan terjadi? Bukankah para siswa juga bisa saja melakukannya di luar jam sekolah? Larangan ini patut dipertanyakan, karena pada hakikatnya HP diciptakan untuk membantu memperlancar komunikasi. Tujuan yang bisa menyusutkan jarak dan bahkan dengan teknologi visual, komunikan bisa saling bertatap muka meski berada di benua yang berbeda. Apakah kita akan selalu surut terhadap suatu produk hanya karena ada dampak negatif yang mengiringinya? Tentu tidak! Kita bisa menelusuri penyebab terjadinya dampak tersebut dan terus mengembangkan dampak positif dari produk teknologi komunikasi.

Sadarkah kita bahwa ketakutan kita selama ini terhadap dampak negatif dari Handphone telah mengubur jutaan ilmu pengetahuan yang bisa kita dapatkan dari Handphone tersebut? Kehadiran internet dalam Handphone telah menjadi hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Dengan internet sekolah dapat membangun jaringan dengan sekolah-sekolah lain dan para siswa bisa mendapatkan beragam informasi yang dibutuhkan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan yang mungkin tidak bisa mereka dapatkan hanya dengan membaca buku-buku yang telah ada dan mengunjungi perpustakaan sekolah. Bahkan di sebuah sekolah di Surabaya, salah seorang siswanya berhasil menjadikan produk teknologi HP sebagai subyek penelitian, dimodifikasi menjadi remote untuk mematikan jaringan listrik di rumah. Kreativitas yang mampu memenangkan sebuah kompetisi ilmiah antar pelajar. Jika demikian, HP merupakan benda di sekitar kita yang bisa dimanipulasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam mensejahterakan manusia.

Di tengah gencarnya berbagai produk teknologi pada saat ini, dunia pendidikan harus menyadari untuk kian mengakrabinya dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, lahirnya produk teknologi baru, dapat menjadi sumber inspirasi baru bagi sekolah untuk mengenal dan mensosialisasikannya terhadap siswa di sekolah. Mengenalkan produk teknologi, etika penggunaan dan manfaatnya bagi manusia. Larangan, akan menumbuhkan perlawanan. Beberapa hal yang kurang atau bahkan tidak diperhatikan dalam etika penggunaan HP merupakan hal yang paling krusial untuk dijadikan titik fokus sekolah, sehingga mampu memberikan pembelajaran terhadap siswa mengenai kegunaan produk teknologi yang diciptakan untuk dapat menjadikannya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan terakhir dari penulis, pihak sekolah sebaiknya meninjau lebih jauh mengenai dampak positif dan negatif dari penggunaan Handphone oleh para siswanya sehingga mampu menciptakan kebijakan yang tepat supaya kita terhindar dari dampak negatifnya namun tidak menghapus dampak positif dari penggunaan Handphone tersebut. Hal yang mungkin semestinya dilakukan oleh sekolah adalah tidak melarang siswa membawa Handphone namun juga tidak membebaskan siswanya menggunakan Handphone tersebut. Di sini maksudnya sekolah memperbolehkan siswanya membawa Handphone namun dengan batasan-batasan tertentu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, sekolah mensosialisasikan kepada para siswanya mengenai etika penggunaan Handphone supaya tidak mengganggu proses pembelajaran dan dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Jangan takut dengan dampak negatif dari suatu hal, tapi jauhkanlah ketakutan itu dengan mengembangkan dampak positifnya. Karena sesungguhnya hal yang dinilai positif dapat menjadi sangat merugikan jika kita tidak dapat menyikapinya dengan baik, dan sebaliknya hal yang dinilai negatif dapat menjadi sangat bermanfaat jika kita bisa mengelola dan mengembangkan dampak positif dari hal tersebut serta meminimalisir dampak negatifnya sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita.

Sumber :http://valadorn.wordpress.com